Belakangan ini bisnis di dunia olahraga makin marak saja. Sebut saja salah satunya futsal, olahraga yang semakin menjadi pilihan dan gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat di Yogyakarta dan mungkin beberapa kota besar lainnya. Animo masyarakat yang sangat tinggi inilah yang kemudian selalu dan selalu dicuri untuk dijadikan peluang bisnis. Seiring dengan kebutuhan dan mengikuti minat masyarakat itulah kini bisnis lapangan futsal dengan berbagai tarif dan fasilitas pun merebak di kota ini. Mereka berlomba-lomba untuk memanfaatkan peluang bisnis dan kesempatan yang ada. Keberadaan lapangan futsal pun semakin mudah saja dijumpai, sehingga jika kita akan berolahraga futsal mudah saja. Tinggal menyesuaikan budget dan kapasitas kita.
Berbeda dengan olahraga papan luncur atau yang biasa dikenal dengan olahraga skateboarding. Dewasa ini peminat olahraga ini sudah jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan beberapa tahun silam. Akan tetapi ruang gerak mereka masih sangat terbatas. Mereka tidak mempunyai arena khusus untuk memainkan papan mereka, bahkan tidak jarang mereka harus berurusan dengan petugas tata tertib.
Namun sekarang bagi para pecinta olahraga Skateboarding di kota Yogyakarta ini, berterimakasih lah kepada Beth Albichar Muchammad, pemilik Skatepark Indoor pertama di Jogja inilah yang sekiranya telah mewujudkan mimpi skater-skater Jogja selama kurang lebih 10 tahun terakhir. Beth begitu dia biasa dipanggil, pada mulanya memang seorang pecinta olah raga ini. Jadi semuanya murni dari hobi dan kecintaannya terhadap olahraga skateboarding. Beth mulai bermain skatebarding di Mandala Krida bersama komunitas skateboard disana sekitar tahun 2000. Kemudian karena suatu hal dan beberapa alasan, dia berhenti bermain skateboard dan baru memulai lagi hobi lamanya itu pada sekitar tahun 2004. Sebelumnya ia sempat menekuni dunia modifikasi yang booming pada saat itu dan berhenti bermain skateboard, setelah bosan berkutat dengan dunia modifikasi dia mencoba bekerja pada orangtuanya, memegang salah satu counter fastfood dan tertarik dengan bursa efek. Sampai akhirnya Beth bosan dan memutuskan untuk kembali ke dunia skateboarding hingga akhirnya membuat Bloodbath skatepark.
Bloodbath itu sendiri terletak di Cebongan, Mlati, Sleman. Mengenai keberadaannya yang di pinggiran kota itu, Beth menuturkan karena memang harganya akan jauh lebih murah dibandingkan dengan di pusat kota. Fasilitas yang disediakan tentu saja selain area untuk bermain skate yang memiliki beberapa obstacle (Alat-alat yang digunakan sebagai rintangan, obstacle sendiri ada bermacam-macam jenis dan bentuknya) dan banks (obstacle yang miring dan biasanya digunakan untuk awalan melompat), juga dilengkapi indoor parking (free), skateshop, musholla, kamar mandi, fingerboard park dan cafe. Terletak di sebelah barat kota Jogjakarta, kira-kira 15 menit dari pusat kota. Kalau dari Tugu Jogja, terus saja kebarat sampai melewati perempatan Ringroad Demakijo. Dari sana kebarat lagi sampai pertigaan
lampu merah Bantulan, lurus, kebarat kira-kira 100m kanan jalan ada jalan keutara namanya jalan Sidomoyo (perumahan Munggur). Ikuti terus saja jalan Sidomoyo sampai jembatan selokan hingga 100m kedepan di kanan jalan ada Neonbox besar Bloodbath Skatepark, sudah sampai. Bloodbath buka setiap hari mulai pukul 13.00-21.00 dengan biaya Rp 10.000,00 setiap orangnya.
Bloodbath resmi dibuka pada tanggal 15 Agustus 2009 dengan beberapa kompetisi skate dan acara pendukung lainnya. Sambutannya sangat luar biasa dan meriah. Beberapa skater yang hadir meramaikan pun tidak hanya skater lokal, bahkan diantaranya datang dari luar kota. Bahkan semua acara yang berlangsung disponsori dan diadakan sendiri oleh Bloodbath dengan pemenang yang akan mendapatkan trophy dan uang tunai.
Akhirnya pembangunan skatepark itu sendiri sebenarnya semata-mata adalah sebuah wujud dedikasi Beth terhadap perkembangan dan kecintaannya terhadap dunia skateboarding Indonesia dan merasa akan senang kalau teman-teman juga senang serta menghargai skateboard secara general. Selain itu dia juga mencoba memanfaatkan peluang bisnis yang ada namun dengan cara berbeda. Melalui pembangunan skatepark ini jugalah Beth ingin jauh lebih memotifasi teman-teman skateboarder agar skateboard di negara kita jauh lebih maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar