KICKFEST, CERMIN BUDAYA INDEPENDEN ANAK MUDA
YANG SESUNGGHNYA
Street Issue atau yang biasa kita kenal dengan Street Culture atau budaya jalanan kini semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Budaya jalanan inipun kini semakin dekat dengan masyarakat kita, terutama kaum mudanya, yang dalam hal ini merekalah pelaku utamanya. Berbagai acara dengan konsep mengusung budaya jalanan dari segala aspeknya pun kini sudah semakin familiar saja bagi mereka, salah satunya KICKFEST.
Acara expo yang diprakarsai oleh asosiasi komunitas Clothing dan Distro yang menamai dirinya Kreative Independent Clothing Kommunity (KICK) yang berpusat di kota Bandung ini, adalah satu-satunya acara terbesar di Yogyakarta yang mengusung konsep street culture. Sesuai namanya inti dari acara ini sebenarnya adalah pameran distro (distribution outlet atau distribution store) yang dijadwalkan bersifat tahunan. Jadi pada kesempatan inilah distro di seluruh Yogyakarta dan sekitarnya yang menjadi bagian dari komunitas distro ini mengikuti pameran tersebut, lalu mereka memberi potongan harga sebesar-besarnya kepada para pengunjung untuk setiap barang yang mereka jual.
Antusiasme pengunjung yang hampir 97% adalah anak muda ini sungguh suatu fenomena yang fantastis. Bahkan acara yang digelar di Jogja Expo Centre ini adalah satu-satunya acara yang mampu memecahkan rekor pengunjung dibandingkan acara pameran yang lain seperti pameran komputer atau buku. Menurut catatan sebuah sumber ada yang mengatakan bahwa acara tahunan yang hanya diadakan tiga hari dalam satu tahun ini mampu menyedot animo pengunjung sebesar lebih dari duapuluh ribu orang. Kesimpulannya animo masyarakat yang datang ke KICKFEST diluar dugaan, fantastis!
Acara ini boleh dikata sebagai satu-satunya acara yang mengusung semangat independen seutuhnya. Mulai dari kegiatan utamanya yang berupa pameran distro, hingga hiburan dan segala acara pendukungnya. Distro boleh dikata memang salah satu motor penggerak dan pelopor tumbuh berkembangnya street culture dengan semangat independen yang sebenarnya juga cenderung berkonotasi anak muda. Boleh dibilang, distro adalah bisnis dari anak muda, oleh anak muda, dan untuk anak muda. Berawal dari sinilah street culture sedikit demi sedikit mulai bergerak. KICKFEST mampu memberikan kesan atau pengalaman yang berbeda bagi para pengunjungnya. Tidak hanya berbelanja, diharapkan pengunjung dapat menikmati suatu suguhan yang berbeda dengan acara expo biasanya. Hiburan sebagai pelengkap acara ini menghadirkan semua bentuk hiburan yang berbau semangat independent. Dapat berupa penampilan band indie, pemutaran film indie, skateboard showcase, art showcase dan lain lain. Semuanya berbau independen.
Sejauh ini KICKFEST memang identik dengan distro, musik, sport street, art street, dan fashion street. Semuanya dikemas secara bersamaan dalam acara ini dan menghasilkan sebuah perpaduan yang menarik, hal tersebut dapat dibuktikan dari animo pengunjung yang selalu melimpah ruah. Karena memang acara ini benar-benar mampu membaca pangsa pasarnya, yaitu anak muda. Mereka mampu menyuguhkan sebuah acara yang benar-benar berjiwa anak muda, dari mulai jenis musik hiburannya, sport street nya yang memang akhir-akhir ini banyak digandrungi oleh para remaja khususnya di kota ini, art showcasenya, dan masih banyak lagi. Salah satu contohnya, biasanya selama pameran berlangsung akan selalu berlangsung pula pertunjukan musik dari beberapa band indie kenamaan di kota ini dan juga disediakannya area khusus bagi para skateboarder dan free styler dari komunitas BMX.
Pada area skate park berlangsung kompetisi yang biasanya disponsori oleh salah satu brand peserta. Ada juga komunitas dari BMX freestyle yang menampilkan atraksi-atraksi menarik di area yang sama dengan komunitas low riders. Sebagai catatan, untuk skateboard dan BMX ini sengaja tidak dibuatkan sebuah rundown khusus sehingga terasa lebih hidup. Sambil berbelanja pengunjung dapat menemui para skaters yang lalu lalang dengan papannya, dan di area khusus skate mereka bisa unjuk kebolehan melewati rams setinggi dua meter dan rintangan lainnya. Para skaters ketika didata ternyata datang tidak hanya dari daerah Jogja saja tapi juga dari Magelang, Semarang, Solo, Purwokerto dan kota-kota sekitar Jogja. Diluar dugaan ternyata skate digemari sampai kota-kota kecil juga. Di area low ridershowcase juga tampak tampak berjajar sekitar 15 buah sepeda hasil modifikasi peserta. Selain itu salah satu penyedot animo massa yang cukup besar dalam acara itu adalah penampilan band-band indie ternama kota Yogyakarta ataupun kota-kota lainnya.
Sekali lagi sebagai sebuah refleksi dari cermin budaya anak muda yang sesungghnya, KICKFEST sampai hari ini belum terkalahkan. Sejauh ini memang belum ada acara yang dapat menyatukan anak muda beribu-ribu ribu orang dalam sebuah tempat dan dalam sebuah acara. Namun KICKFEST tampil berbeda, dan mungkin inilah cermin dan identitas anak muda yang sebenarnya, independen, menantang, dan bebas sehingga semuanya terasa jadi lebih hidup dan bersemangat. KICKFEST juga mampu sebagai bukti, bahwa semangat independen mampu membangkitkan mereka dari segala keterbatasan hingga mereka mampu survive dan eksis. Mereka juga mampu merubah opini massa mengenai keberadaan mereka yang selalu dipandang sebelah mata, justru melalui acara ini secara langsung atau tidak langsung KICKFEST telah mampu menciptakan warna lain dalam kehidupan perkotaan yang aktivitasnya begitu padat dan sarat dengan hedonis serta materialis. Seumpama warna pelangi, kehadiran KICKFEST mampu sedikit membuat Yogyakarta tidak lagi kaku melainkan jauh lebih humanis.
You're still be my inspiration for my special class : Menulis Kreatif,
terimakasih sudah selalu membuat saya masuk nominasi setiap minggu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar